Tuesday, July 23, 2013

Wanita Pelaku Pembunuhan Berantai (1)

Siapa kira wanita-wanita cantik ini adalah pembunuh? Bahkan banyak dari kalian pasti mengira pembunuhan sadis semacam yang mereka lakukan hanya dapat dilakukan oleh para pria. Berbagai permasalahan psikologis maupun sebab yang tidak diketahui menyebabkan wanita ini kehilangan kontrol akan jati dirinya sebagai wanita. Ingin tahu siapa saja? Berikut, simak nama-namanya.

Beverly Allitt si Malaikat Maut

Wanita kelahiran Inggris ini memiliki nama lengkap Beverly Gail Allitt yang dijuluki juga dengan sebutan ‘malaikat maut’. Keren banget ya namanya, kenapa gak dikasih nama Izrail (Hehe). Oke, malaikat maut ini berprofesi sebagai seorang perawat anak-anak. Profesinya yang mulia itu justru disalahgunakan dengan hasratnya yang ingin membantai anak-anak. Dia bertanggug jawab atas penyerangannya terhadap 13 anak, dan pembunuhan terhadap 4 anak. Korban-korbannya berusia antara 5-7 tahun, di mana dengan kondisi yang sedang dirawat, mereka tidak akan mampu menyelamatkan diri dari cengkraman sang malaikat maut (HOROR ya!). Anehnya malaikat maut ini tidak membunuh anak-anak dengan tangan kosong seperti malaikat lainnya, dia membunuh mereka dengan menyuntikan hormon insulin atau kalium yang dapat menyebabkan serangan jantung. Dan seperti pembunuh berantai yang ada di film, dia melakukannya dengan waktu dan tempo yang sesingkat-singkatnya, tidak lebih dari dua minggu.
Ketika kasus ini terungkap, Allit tidak dapat menyebutkan alasannya mengapa tega melakukan kejahatan tersebut. Namun psikiater menyimpulkan bahwa ia menderita gangguan jiwa yang parah, Munchausen’s Syndrome by Proxy. Gangguan ini menjelaskan bahwa apa yang dilakukan Allit adalah cara dia untuk mendapatkan perhatian dari orang lain. Dia menyuntikkan hormon insulin kepada anak-anak seolah-olah ia sedang merawat mereka dengan baik, sehingga orang mengira ia adalah perawat anak yang sangat baik. Atas perbuatannya itu Allit mendapat hukuman seumur hidup dan ditempatkan di Rumah Sakit Jiwa dengan pengamanan maksimal.

Andrea Yates

Andrea Yates adalah seorang ibu dengan lima anak dan seorang suami yang sibuk, Rusty. Andrea didiagosis mengalami gangguan jiwa pasca melahirkan, atau yang disebut dengan Postpartum Depression. Gangguan jiwa ini sebenarnya normal dan sering terjadi terhadap ibu-ibu yang baru melahirkan, namun dengan mengingat dampaknya yang besar seperti yang dialami oleh Andrea, gangguan ini menjadi tidak main-main. Ibu dengan Postpartum Depression akan mengalami keadaan emosional yang labil, biasanya terjadi selama kurang lebih 4 bulan pasca melahirkan. Namun tidak menutup kemungkinan gangguan ini berlangsung lama hingga bertahun-tahun. Dan orang yang pernah mengalami depresi (apapun jenis depresinya) beresiko lebih besar terkena gangguan jiwa tersebut.
Menurut riwayat hidup Andrea, di masa remajanya ia pernah mengalami depresi. Ditambah dengan 5 kali melahirkan dalam waktu yang cukup berdekatan satu sama lain. Suami yang sibuk bekerja. Dan satu lagi, Andrea memiliki penasihat spiritual khusus yang sering memberinya nasihat. Entah apa yang selalu dikatakan oleh penasihat spiritualnya. Tapi saat Andrea bersaksi atas kejahatannya sendiri, ia mengakui bahwa ia melakukannya karena takut akan dosa korban-korbannya.
Menderita cukup lama, Andrea tidak tahan. Mengerti istrinya mengalami depresi, Rusty menyuruh orang untuk membantu Andrea merawat kelima anaknya di rumah. Psikiater Andrea sempat menyalahkan Rusty karena penyakit yang diderita Andrea (karena anaknya banyak, tapi si Rusty kerja terus, gak pernah perhatian). Namun pada suatu hari, saat pengasuh anak-anaknya tidak datang, Andre menjadi buta. Ia membunuh kelima anaknya dengan menenggelamkan mereka. Setelah melakukannya ia menelepon 911 dan mengatakan bahwa ia telah melakukan kejahatan. Ia mengaku membunuh kelima anaknya karena takut anak-anaknya berdosa saat dewasa, karena tumbuh oleh ibu seperti dia. Andrea merasa dirinya tidak mampu, dan ibu yang jahat. Dia bahkan mengatakan bahwa dirinya adalah keturunan setan saat menyadari anak-anaknya tidak patuh. Banyak orang berpendapat bahwa gangguannya tersebut besar dipengaruhi oleh ajaran penasihat spiritualnya.


Aileen Wuornos

Delapan laki-laki telah dibantainya. Bahkan ia mengaku mendapat kenikmatan saat membunuh.
Aileen memiliki masa kecil yang kelam. Ia lahir di keluarga yang berantakan, Ayah kandungnya, Leo Dale Pittman, adalah penjahat yang keluar keluar masuk penjara akibat menjadi penyiksa dan pemerkosa anak-anak. Bahkan ketika Aileen lahir, ayahnya sedang menjalani hukuman atas percobaan pembunuhan dan perkosaan terhadap bocah 8 tahun. Ibunya, Diane Pratt, yang menikah usia 15 tahun, kabur meninggalkan Aileen dan Keith, kakaknya. Keduanya kemudian diadopsi oleh sepasang kakek nenek keluarga Wuornos. Tapi mereka berdua tumbuh menjadi anak-anak yang liar, bahkan mereka berdua saling terlibat hubungan seks, sehingga keluarga Wuornos tidak menyukainya. Hingga saat Aileen berusia 13 tahun, ia diperkosa dan hamil. Anak Aileen diadopsi oleh keluarga lain. Kelakuannya semakin liar hingga kakek angkatnya mengusirnya pada usia 15 tahun. Sejak saat itu ia hidup sebagai pelacur jalanan. Karena kelakuannya yang semakin parah, ia menjadi pelanggan setia penjara persis seperti ayahnya. Pada hari pertamanya sebagai pelacur, ia mengaku diperkosa oleh kliennya, sehingga Aileen melawan sampai terbunuhnya laki-laki itu. Semenjak pertama kalinya membunuh, ia merasa nikmat dan ingin mengulanginya. Sehingga pada klien-klien yang selanjutnya ia sekaligus melakukan dua profesi, menjadi pelacur dan pembunuh. Pada 9 Oktober, Andrea yang memiliki banyak nama samaran ini (Sandra Kretsch, Susan Lynn Blahovec , Lee Blahovec, Marsh Cammie Greene dan Lori Kristine Grody) menjalani eksekusi suntik mati.


Rosemary West
Rose dan Fred

Rosemary yang akrab disapa dengan Rose, bersama suaminya, Fred West, melakukan kejahatan di sekitar bulan April 1973 hingga Agustus 1979. Mereka kemudian dinyatakan bersalah atas tuduhan penyerangan seksual yang dilaporkan oleh Caroline Raine, seorang korban perempuan yang berhasil melarikan diri dari mereka. Rose dinyatakan memiliki gangguan atau kelainan perilaku seksual, yakni ia menikmati seks dengan situasi tidak berdaya (korbannya diperlakukan seenaknya/tidak berdaya), sadomasokis, biseksual.
Rose adalah seorang pelacur dengan delapan orang anak (dua diantaranya anak Rose dengan kliennya). Rata-rata korban mereka dipilih secara acak di jalanan. Mereka mengambil anak-anak perempuan dari pemberhentian bus di sekitar Gloucester, Inggris, dan mengurung mereka di rumahnya, Cromwell Street, selama beberapa hari, lalu memperkosa, menyiksa dan membunuhnya. Diperkirakan ia, bersama suaminya telah membunuh dua belas orang termasuk kedua anaknya, Charmaine (anak Fred dengan Rena, istri yang lain) dan Heather (anak pertama Fred).
Charmaine tewas dibunuh pada Juni 1979 dan dikubur di Midland Road 25, Gloucester (rumah lama Fred), sedangkan Heather dibunuh pada Juni 1987 dan mayatnya ditemukan di Cromwell Street. Diduga kuat kedua putri mereka diperkosa sebelum dibunuh. Fred berhenti membunuh pada Agustus 1992, setelah ditangkap karena memperkosa putrinya yang berusia 13 tahun sebanyak tiga kali, dan Rose ditangkap karena telah menganiaya anak. Namun putrinya membela orang tuanya saat dipengadilan hingga pada 1993 proses pengadilan mereka dihentikan. Namun pada 1995, Fred bunuh diri, dan Rose diadili kembali atas tuduhan pembunuhan. Dia dijatuhi hukuman mati.


Jane Toppan

Yaaa, lagi-lagi orang jahat akibat masa kecil yang suram, akibat didikan orang tua yang tidak bertanggung jawab. Jane memiliki seorang ayah yang sakit jiwa, sehingga ia harus tumbuh di panti asuhan di Boston dan berubah menjadi pribadi yang kasar. Suatu saat ia diadopsi, namun sayang keluarga yang mengadopsinya bukan orang yang berkecukupan, sehingga membuat kondisi kejiwaan Jane semakin memburuk. Namun ia berhasil menyelesaikan sekolah perawat dan menjadi perawat di rumah sakit.
Namun posisi Jane sebagai perawat disalahgunakan. Para pasien dijadikan pemuas nafsu dan pelampiasan gangguan kejiwaannya. Ia memberikan obat kepada para pasien sehingga secara tidak sadar mereka mau melakukan hubungan seks dengan Jane. Dan setelah itu Jane membunuhnya. Terkadang Jane mendatangi pasien yang sedang tidur dan mencabulinya. Pada 1885, akhirnya kejahatan Jane terungkap setelah ia membunuh 11 pasien. Namun dalam pengakuannya ia menyatakan bahwa ia telah membunuh 31 orang.


Belle Sorenson Gunness

Ini nih kalo sudah kaya, kelupaan sama akhirat, sampe akhirnya jadi serakah dan membunuh demi harta. Ckckck, jangan gitu ya, nak. Inget kata orang tua, kalo rejeki itu gak kemana. Eh rejeki atau jodoh ya?
Belle ini tercatat sudah membunuh 42 korbanya dalam rentan waktu 8 tahun (1900 – 1908). Motifnya satu: HARTA. Hmm, padahal Belle ini bukan wanita miskin dan kekurangan. Belle lahir di Norwegia, lalu pindah ke Amerika Serikat. Dan menikah dengan seorang pengusaha di Chicago. Ia membakar bisnis keluarganya dan mengklaim asuransi untuk mendapatkan uangnya. Ia membunuh suami dan anak-anaknya untuk mengklaim asuransi mereka. Selain itu, kebanyakan korban Belle adalah kekasih-kekasihnya, tunangan-tunangannya, para pria yang digodanya. Ia membunuh mereka dengan tujuan untuk mengambil asset-asset curian, asuransi jiwa dan harta lainnya, kemudian itu semua dijadikan sebagai sumber pandapatan Belle. Di akhir hidupnya, seseorang ditunjuk untuk membelas dendam pada Belle. Tubuhnya detmukan dengan kondisi dipenggal dan dibakar. Namun kebenarannya masih diragukan karena kondisi mayat yang tidak dapat dikenali lagi. Terdapat pendapat bahwa itu bukan mayat Belle karena ukuran tingginya lebih pendek daripada tubuh Belle saat masih hidup.

Masih banyak wanita-wanita yang kejam dan menjadi pembunuh berdarah dingin. Ini masih bagian I, bagian II nya menyusul yaa.. ditunggu karena masih ada yang lebih menyeramkan daripada keenam wanita di atas~