Siapa
kira wanita-wanita cantik ini adalah pembunuh? Bahkan banyak dari kalian pasti
mengira pembunuhan sadis semacam yang mereka lakukan hanya dapat dilakukan oleh
para pria. Berbagai permasalahan psikologis maupun sebab yang tidak diketahui
menyebabkan wanita ini kehilangan kontrol akan jati dirinya sebagai wanita.
Ingin tahu siapa saja? Berikut, simak nama-namanya.
Wanita
kelahiran Inggris ini memiliki nama lengkap Beverly Gail Allitt yang dijuluki
juga dengan sebutan ‘malaikat maut’. Keren banget ya namanya, kenapa gak dikasih
nama Izrail (Hehe). Oke, malaikat maut ini berprofesi sebagai seorang perawat
anak-anak. Profesinya yang mulia itu justru disalahgunakan dengan hasratnya
yang ingin membantai anak-anak. Dia bertanggug jawab atas penyerangannya
terhadap 13 anak, dan pembunuhan terhadap 4 anak. Korban-korbannya berusia
antara 5-7 tahun, di mana dengan kondisi yang sedang dirawat, mereka tidak akan
mampu menyelamatkan diri dari cengkraman sang malaikat maut (HOROR ya!). Anehnya
malaikat maut ini tidak membunuh anak-anak dengan tangan kosong seperti malaikat
lainnya, dia membunuh mereka dengan menyuntikan hormon insulin atau kalium yang
dapat menyebabkan serangan jantung. Dan seperti pembunuh berantai yang ada di
film, dia melakukannya dengan waktu dan tempo yang sesingkat-singkatnya, tidak
lebih dari dua minggu.
Ketika
kasus ini terungkap, Allit tidak dapat menyebutkan alasannya mengapa tega
melakukan kejahatan tersebut. Namun psikiater menyimpulkan bahwa ia menderita
gangguan jiwa yang parah, Munchausen’s Syndrome by Proxy. Gangguan ini
menjelaskan bahwa apa yang dilakukan Allit adalah cara dia untuk mendapatkan
perhatian dari orang lain. Dia menyuntikkan hormon insulin kepada anak-anak
seolah-olah ia sedang merawat mereka dengan baik, sehingga orang mengira ia
adalah perawat anak yang sangat baik. Atas perbuatannya itu Allit mendapat
hukuman seumur hidup dan ditempatkan di Rumah Sakit Jiwa dengan pengamanan
maksimal.
Andrea Yates
Andrea
Yates adalah seorang ibu dengan lima anak dan seorang suami yang sibuk, Rusty.
Andrea didiagosis mengalami gangguan jiwa pasca melahirkan, atau yang disebut
dengan Postpartum Depression. Gangguan jiwa ini sebenarnya normal dan sering
terjadi terhadap ibu-ibu yang baru melahirkan, namun dengan mengingat dampaknya
yang besar seperti yang dialami oleh Andrea, gangguan ini menjadi tidak
main-main. Ibu dengan Postpartum Depression akan mengalami keadaan emosional
yang labil, biasanya terjadi selama kurang lebih 4 bulan pasca melahirkan.
Namun tidak menutup kemungkinan gangguan ini berlangsung lama hingga
bertahun-tahun. Dan orang yang pernah mengalami depresi (apapun jenis
depresinya) beresiko lebih besar terkena gangguan jiwa tersebut.
Menurut
riwayat hidup Andrea, di masa remajanya ia pernah mengalami depresi. Ditambah
dengan 5 kali melahirkan dalam waktu yang cukup berdekatan satu sama lain.
Suami yang sibuk bekerja. Dan satu lagi, Andrea memiliki penasihat spiritual
khusus yang sering memberinya nasihat. Entah apa yang selalu dikatakan oleh
penasihat spiritualnya. Tapi saat Andrea bersaksi atas kejahatannya sendiri, ia
mengakui bahwa ia melakukannya karena takut akan dosa korban-korbannya.
Menderita
cukup lama, Andrea tidak tahan. Mengerti istrinya mengalami depresi, Rusty
menyuruh orang untuk membantu Andrea merawat kelima anaknya di rumah. Psikiater
Andrea sempat menyalahkan Rusty karena penyakit yang diderita Andrea (karena
anaknya banyak, tapi si Rusty kerja terus, gak pernah perhatian). Namun pada
suatu hari, saat pengasuh anak-anaknya tidak datang, Andre menjadi buta. Ia
membunuh kelima anaknya dengan menenggelamkan mereka. Setelah melakukannya ia
menelepon 911 dan mengatakan bahwa ia telah melakukan kejahatan. Ia mengaku
membunuh kelima anaknya karena takut anak-anaknya berdosa saat dewasa, karena
tumbuh oleh ibu seperti dia. Andrea merasa dirinya tidak mampu, dan ibu yang
jahat. Dia bahkan mengatakan bahwa dirinya adalah keturunan setan saat
menyadari anak-anaknya tidak patuh. Banyak orang berpendapat bahwa gangguannya
tersebut besar dipengaruhi oleh ajaran penasihat spiritualnya.
Aileen Wuornos
Delapan
laki-laki telah dibantainya. Bahkan ia mengaku mendapat kenikmatan saat
membunuh.
Aileen
memiliki masa kecil yang kelam. Ia lahir di keluarga yang berantakan, Ayah
kandungnya, Leo Dale Pittman, adalah penjahat yang keluar keluar masuk penjara
akibat menjadi penyiksa dan pemerkosa anak-anak. Bahkan ketika Aileen lahir,
ayahnya sedang menjalani hukuman atas percobaan pembunuhan dan perkosaan
terhadap bocah 8 tahun. Ibunya, Diane Pratt, yang menikah usia 15 tahun, kabur
meninggalkan Aileen dan Keith, kakaknya. Keduanya kemudian diadopsi oleh
sepasang kakek nenek keluarga Wuornos. Tapi mereka berdua tumbuh menjadi
anak-anak yang liar, bahkan mereka berdua saling terlibat hubungan seks,
sehingga keluarga Wuornos tidak menyukainya. Hingga saat Aileen berusia 13
tahun, ia diperkosa dan hamil. Anak Aileen diadopsi oleh keluarga lain.
Kelakuannya semakin liar hingga kakek angkatnya mengusirnya pada usia 15 tahun.
Sejak saat itu ia hidup sebagai pelacur jalanan. Karena kelakuannya yang
semakin parah, ia menjadi pelanggan setia penjara persis seperti ayahnya. Pada
hari pertamanya sebagai pelacur, ia mengaku diperkosa oleh kliennya, sehingga
Aileen melawan sampai terbunuhnya laki-laki itu. Semenjak pertama kalinya
membunuh, ia merasa nikmat dan ingin mengulanginya. Sehingga pada klien-klien
yang selanjutnya ia sekaligus melakukan dua profesi, menjadi pelacur dan
pembunuh. Pada 9 Oktober, Andrea yang memiliki banyak nama samaran ini (Sandra
Kretsch, Susan Lynn Blahovec , Lee Blahovec, Marsh Cammie Greene dan Lori
Kristine Grody) menjalani eksekusi suntik mati.
Rosemary West
Rose dan Fred |
Rosemary
yang akrab disapa dengan Rose, bersama suaminya, Fred West, melakukan kejahatan
di sekitar bulan April 1973 hingga Agustus 1979. Mereka kemudian dinyatakan
bersalah atas tuduhan penyerangan seksual yang dilaporkan oleh Caroline Raine,
seorang korban perempuan yang berhasil melarikan diri dari mereka. Rose
dinyatakan memiliki gangguan atau kelainan perilaku seksual, yakni ia menikmati
seks dengan situasi tidak berdaya (korbannya diperlakukan seenaknya/tidak
berdaya), sadomasokis, biseksual.
Rose
adalah seorang pelacur dengan delapan orang anak (dua diantaranya anak Rose
dengan kliennya). Rata-rata korban mereka dipilih secara acak di jalanan.
Mereka mengambil anak-anak perempuan dari pemberhentian bus di sekitar
Gloucester, Inggris, dan mengurung mereka di rumahnya, Cromwell Street, selama
beberapa hari, lalu memperkosa, menyiksa dan membunuhnya. Diperkirakan ia,
bersama suaminya telah membunuh dua belas orang termasuk kedua anaknya,
Charmaine (anak Fred dengan Rena, istri yang lain) dan Heather (anak pertama
Fred).
Charmaine
tewas dibunuh pada Juni 1979 dan dikubur di Midland Road 25, Gloucester (rumah
lama Fred), sedangkan Heather dibunuh pada Juni 1987 dan mayatnya ditemukan di
Cromwell Street. Diduga kuat kedua putri mereka diperkosa sebelum dibunuh. Fred
berhenti membunuh pada Agustus 1992, setelah ditangkap karena memperkosa
putrinya yang berusia 13 tahun sebanyak tiga kali, dan Rose ditangkap karena
telah menganiaya anak. Namun putrinya membela orang tuanya saat dipengadilan
hingga pada 1993 proses pengadilan mereka dihentikan. Namun pada 1995, Fred
bunuh diri, dan Rose diadili kembali atas tuduhan pembunuhan. Dia dijatuhi
hukuman mati.
Jane Toppan
Yaaa, lagi-lagi orang jahat akibat masa
kecil yang suram, akibat didikan orang tua yang tidak bertanggung jawab. Jane
memiliki seorang ayah yang sakit jiwa, sehingga ia harus tumbuh di panti asuhan
di Boston dan berubah menjadi pribadi yang kasar. Suatu saat ia diadopsi, namun
sayang keluarga yang mengadopsinya bukan orang yang berkecukupan, sehingga
membuat kondisi kejiwaan Jane semakin memburuk. Namun ia berhasil menyelesaikan
sekolah perawat dan menjadi perawat di rumah sakit.
Namun posisi Jane sebagai perawat
disalahgunakan. Para pasien dijadikan pemuas nafsu dan pelampiasan gangguan
kejiwaannya. Ia memberikan obat kepada para pasien sehingga secara tidak sadar
mereka mau melakukan hubungan seks dengan Jane. Dan setelah itu Jane
membunuhnya. Terkadang Jane mendatangi pasien yang sedang tidur dan
mencabulinya. Pada 1885, akhirnya kejahatan Jane terungkap setelah ia membunuh
11 pasien. Namun dalam pengakuannya ia menyatakan bahwa ia telah membunuh 31
orang.
Belle Sorenson
Gunness
Ini nih kalo sudah kaya, kelupaan sama akhirat, sampe akhirnya
jadi serakah dan membunuh demi harta. Ckckck, jangan gitu ya, nak. Inget kata
orang tua, kalo rejeki itu gak kemana. Eh rejeki atau jodoh ya?
Belle ini tercatat sudah membunuh 42 korbanya dalam
rentan waktu 8 tahun (1900 – 1908). Motifnya satu: HARTA. Hmm, padahal Belle
ini bukan wanita miskin dan kekurangan. Belle lahir di Norwegia, lalu pindah ke
Amerika Serikat. Dan menikah dengan seorang pengusaha di Chicago. Ia membakar
bisnis keluarganya dan mengklaim asuransi untuk mendapatkan uangnya. Ia
membunuh suami dan anak-anaknya untuk mengklaim asuransi mereka. Selain itu,
kebanyakan korban Belle adalah kekasih-kekasihnya, tunangan-tunangannya, para
pria yang digodanya. Ia membunuh mereka dengan tujuan untuk mengambil asset-asset
curian, asuransi jiwa dan harta lainnya, kemudian itu semua dijadikan sebagai
sumber pandapatan Belle. Di akhir hidupnya, seseorang ditunjuk untuk membelas
dendam pada Belle. Tubuhnya detmukan dengan kondisi dipenggal dan dibakar.
Namun kebenarannya masih diragukan karena kondisi mayat yang tidak dapat
dikenali lagi. Terdapat pendapat bahwa itu bukan mayat Belle karena ukuran
tingginya lebih pendek daripada tubuh Belle saat masih hidup.
Masih banyak wanita-wanita yang kejam dan menjadi pembunuh berdarah dingin. Ini masih bagian I, bagian II nya menyusul yaa.. ditunggu karena masih ada yang lebih menyeramkan daripada keenam wanita di atas~